Kenapa judul diatas adalah menjadi tikus atau anjing ?, aneh memang apa hubungannya tikus dan anjing ?, kalau tikus sama kucing baru cocok karena dua hewan ini memang dua hewan yang saling berlainan dan saling bertengkar karena ambisi si kucing untuk memangsa si tikus, seperti yang digambarkan dengan baik oleh William Hanna dan Joseph Barbera dalam film Tom and Jerry yang selama ini kita kenal.
Baiklah, tapi tulisan ini tidak membahas tentang kucing dan tikus yang selalu berkejar-kejaran tetapi lebih menitik beratkan dan memahami karakter tikus dan anjing. Bagaimana kedua hewan itu telah merasuki jiwa manusia diabad ke-21 ini. Sehingga pola pikir dan tingkah lakunya persis seperti tikus dan anjing, walaupun secara fisik jauh berbeda.
Tikus adalah hewan pengerat yang kumuh dan bau, kerjaannya hanya merugikan petani, karena suka memakan bijih padi yang akan dipanen, lingkup kerjanya pun tidak hanya dipesawahan, tetapi juga dirumah-rumah masyarakat, sehingga banyak menimbulkan kerugian, kerusakan, kekotoran, dan menimbulkan keresahan. Modus pencurian oleh tikus ini terbilang sangat rapi, karena dilakukan secara cepat, hati-hati, dan kebanyakan pada malam hari. Kalau sudah seperti ini maka bisa dibilang pekerjaan tikus selama ini adalah sebuah kejahatan yang terstruktur.
Sedangkan Anjing adalah hewan yang agresif, pemarah, dan menjijikkan, walaupun ada sebagian orang yang menganggap anjing adalah hewan yang lucu dan patuh. Tetapi pada umumnya seperti pendapat yang pertama, yaitu menjijikkan. Tak hanya itu, hewan galak inipun bisa menyebarkan penyakit rabies (anjing gila) kepada manusia. Sehingga orang yang terserang virus rabies akan keluar dari fitrah kemanusiaanya, mungkin bisa dikatakan juga menjadi manusia berwatak anjing.
Di era globlalisasi saat ini, yang mana teknologi sudah berkembang dan memudahkan aktifitas manusia disegala bidang, sehingga manusia seakan kehilangan hakikatnya sendiri, otak dan anggota tubuh sudah terbuai dengan kemudahan-kemudahan yang ditawarkan teknologi. Inilah yang akan menjadji bibit-bibit timbulnya paham hedonisme dan pragmatisme yang sudah mendarah daging dikehidupan masyarakat.
Wajah-wajah tikus dan anjing selalu menghantui kehidupan manusia disegala bidang, mulai dari pemerintahan, pendidikan, hubungan sosial, sampai pada ranah agama. Merekalah yang selalu menebarkan keresahan dan menyebabkan perpecahan antar manusia.
Maka mau jadi apa kita di dunia ini ? mau jadi tikus atau anjing ?
Tentu kita semua tidak mau menjadi kedua-duanya, karena kita ingin menjadi manusia yang sebenar-benarnya manusia, yang mengerti akan fitrah diri sehingga tidak silau oleh teknologi yang terus berkembang. Dan, tidak menjadi manusia berwatak tikus dan anjing.Wallahu a’lam.