16 Des 2011

Rini Sugianto Animator TINTIN asal Indonesia

  Animator asal Indonesia, Rini Sugianto, menjadi animator utama untuk film produksi Hollywood "The Adventures of Tintin."

Berawal dari kecintaan terhadap karakter fiksi seorang detektif berjambul bernama Tintin, seorang animator muda asal Indonesia bernama Rini Sugianto sukses menembus kancah perfilman Hollywood.

Rini yang saat ini bekerja sebagai animator di perusahaan WETA digital di Selandia Baru, baru-baru ini ikut menggarap film "The Adventures of Tintin." Sebelumnya, Rini yang adalah lulusan S2 dari Academy of Arts di San Francisco, California rela untuk meninggalkan pekerjaan dan kehidupannya di Amerika dan pindah ke Selandia Baru, setelah mendapat tawaran untuk menggarap film yang disutradarai oleh Stephen Spielberg ini. “WETA waktu itu lagi hiring untuk 'Tintin' sama 'Rise of the Apes.' Lalu setelah itu saya ditelepon. Katanya, 'Mau pindah ke Selandia Baru atau nggak? Saya grew up dengan Tintin, sewaktu masih kecil baca Tintin terus. Akhirnya saya nggak bisa nolak dan pindah ke sini tahun kemarin,” tutur Rini via telepon kepada VOA.

Film "The Adventures of Tintin" adalah film layar lebar Hollywood pertama di mana Rini ikut menjadi salah satu animatornya. Selain merupakan prestasi yang luar biasa, tentunya juga cukup membuat hati Rini senang. “Waktu itu senang ya, pas diwawancara (untuk pekerjaan ini), lucunya karena saya di LA punya anjing dan Tintin ada karakter anjingnya, Snowy. (Mereka) agak-agak tertarik juga mungkin karena saya punya anjing jadi mungkin lebih tahu gerakannya anjing karena tiap hari melihat gerakannya. Senangnya dapat kesempatan untuk kerja di film sebesar Tintin. Apalagi dengan sutradaranya semacam Stephen Spielberg. Baru pertama kali ini kerja dengan sutradara terkenal,” ujarnya.

Walaupun begitu, Rini mengaku belum pernah bertemu langsung dengan Stephen Spielberg. “Seminggu sekali, ada director review lewat video conference. Jadi melihatnya hanya dari video aja,” tambah Rini.

Dalam film "The Adventures of Tintin," Rini bertindak sebagai animator dengan andil paling besar. “Kebetulan di film ini, saya mengerjain paling banyak adegannya, total ada 70 shot di film Tintin,” ujar Rini.

Menggarap film yang memiliki tokoh terkenal seperti Tintin memiliki tantangan tersendiri. “Yang paling besar, adalah karena komiknya itu udah terkenal. Jadi orang-orang sudah familiar sama karakternya. Kita nggak bisa sembarangan mengubah ceritanya atau mengubah terlalu jauh dari aslinya,” tambah Rini.

Penggarapan film "The Adventures of Tintin" ini juga memakan waktu yang tidak sebentar. “Animasinya sendiri, full production-nya mungkin sekitar setahun setengah. Tapi proyeknya sendiri sudah mulai sekitar empat tahun lalu. Tapi, untuk beberapa tahun pertama, mereka hanya mengerjakan ceritanya. Fokusnya adalah untuk mengerjakan storyboard sampai solid,” kata Rini.

Melihat nama orang Indonesia di film sebesar Tintin tentunya merupakan kebanggaan tersendiri, terutama bagi orang tua Rini yang sudah nonton film "The Adventures of Tintin" di Indonesia. “Begitu dengar bakal main di Indonesia, langsung saya suruh nonton. Orang tua kebetulan memang bukan orang yang sering nonton film. Mungkin pertama kali dalam jangka waktu sepuluh tahun dan Tintin film pertama yang mereka tonton. Mereka cukup bangga akan melihat nama (Rini) di big screen,” ujarnya.

Rini mengaku orang tuanyalah yang selalu mendukung segalanya dalam hal karir dan kehidupan. “Mereka mendukung sewaktu saya sekolah dan waktu saya ngambil keputusan untuk sekolah lagi di bidang animasi, dan orang tua saya waktu itu sama sekali nggak ngerti animasi itu apa. Tapi, mereka percaya kalau pilihan Rini akan membuat Rini bahagia. Mereka mendukung penuh mulai dari bayar sekolah sampai mencari pekerjaan,” tambah Rini.

Saat ini, Rini juga sedang menggarap animasi untuk film Hollywood lainnya. “Sekarang lagi ngerjain film "The Avengers," jadi kalau pada nonton film "Thor" dan "Captain America" dulu, ada klip-klipnya untuk "The Avengers." Ini gabungan semua superhero,” jelasnya.

Pesan Rini terutama kepada sesama animator adalah untuk tidak pernah putus asa dalam menggapai cita-cita. “Never give up. Kalau memang ada perusahaan yang animator-animator Indonesian mau tembus, pelajarin tipe animasi mereka dan buat animasi yang seperti tipe yang mereka kerjakan. Lama-lama akan terbuka peluangnya.”

Nah, kali ini kita dapat kesempatan untuk ngobrol dengan Mbak Rini Sugianto. animator Indonesia yang terlibat di pembuatan film Tintin. Gimana ceritanya sampai dia bisa ikutan di film yang keren abis itu? Yuk simak..

 
Rini Sugianto
T: Halo mbak Rini, apa kabar? Kenalan dulu ya, boleh tau nama lengkap dan umurnya (kalo boleh)
Halo juga, nama lengkapnya Rini Sugianto umur 31 tahun.

T: Boleh ceritain sedikit tentang tempat kerja mbak Rini, dan keterlibatannya dengan film animasi 3D Tintin yang baru aja diputer di bioskop-bioskop?
Saya kerja di Weta digital, Wellington , New Zealand . Disini saya kerja sebagai animator di animation department nya, termasuk di film Tintin ini, dan sekarang lagi ngerjain film The Avengers (trailernya juga bisa dilihat di akhir artikel - Admin). Sebagai animator kita bertanggung jawab untuk animate all the character in the movie.

T: Kapan mulai belajar animasi 3D? dulu mulainya dari mana? Apakah mulai dengan belajar animasi 2D dulu?
Mulai belajar 3D taon 2002. Mulainya gara gara pas abis kelar kuliah arsitektur , mulai belajar 3D max ama auto cad buat presentation. Abis itu malah jadi suka ama computer graphic. Waktu itu langsung belajar di 3D sih , jadi ga belajar 2D lagi . Cuma pas di sekolah sempet ambil kelar 2D

T: Tantangan paling berat waktu belajar animasi itu apa? Dan gimana cara melaluinya?
Loonnggg hours (lembur). animasi itu bidang yang require long hours buat kerjaanya. cara melaluinya.. banyak banyak minum kopi . Selain itu sih .. competition ya.. it’s a tough competition , dan dari indo , saya ada disadvantage (kekurangan yang harus dikejar) karna di indo ga perna belajar .. sedangkan orang orang western mereka uda familiar banget ama animasi . a lot to catch up (banyak yang harus dikejar).

T: Tempat kerja mbak Rini sekarang ini kan Weta Digital, Studio yang mengerjakan special effectnya Lord of The Rings juga kan? Kira-kira apa suka duka kerja di studio kaliber dunia seperti Weta itu? 
well company nya gede jadi pipeline (proses kerja) ama dynamicnya juga beda.. lebi banyak orang yang mesti approve shot sebelon bisa di tunjukin ke director.. Bagusnya sih banyak orang yang kita bisa belajar . Duka nya.. long hours juga haha pas di tintin , beberapa bulan terakhir kita kerja 11-12 jam seari termasuk weekend.

T: Ngomong-ngomong approval, harus lewat approvalnya om Steven Spielberg juga kan berarti? Gimana rasanya dikomentarin orang sekaliber beliau? 
Pertama kali mah, there's butterfly in my tummy (deg-degan) hahaha. Seneng banget kalo pas di comment yang bagus.

T: Nah tadi udah cerita tentang suka duka kerja di perusahaan sekelas Weta, cerita juga dong tentang suka duka waktu mengerjakan film Tintin yang keren banget itu, kalo di credit list kan nama mbak Rini ada di bagian Animators ya, deskripsi kerjanya apa aja tuh? Animasi apa aja yang dikerjakan di film itu? (anekdot-anekdot atau pengalaman yang lucu-lucu juga boleh lho)
Hmm ampir sama kali ya.. senengnya kan dari dulu emang uda sering baca Tintin, jadi seneng juga bisa ikutan ngerjain filmnya, terus bisa kerja sama Director (sutradara) sekaliber Steven spielberg. Kalo pas ada shot yang dia puji.. waahh ya seneng juga  Susahnya, banyak overtime nya hehe ... Sebagai animator kita cuma ngerjain animationnya aja. Jadi yang bagian ngegerakin character character nya. Di film ini kebetulan saya finalized the most shot hehe ada 69 shot yang saya animate.
pas overtime banyak sih cerita cerita lucu. Salah satunya , kebetulan kan saya ada doggy, nah sama animator animator laen suka di pinjem biar bisa di shoot references (diambil foto / gambarnya untuk referensi).

Buat yang uda nonton , siapa tau inget adegan ini: pas bianca nyanyi opera, si snowy kan guling guling di lantai gara gara denger suaranya. Nah animatornya butuh reference.. jadi kita gunakan lah doggy saya ini . Kita taro piece of tape (selotip) di kupingnya anjing saya. Dan dia guling gulingan buat ngelepasinnya , sambil kita video in . Kesian juga sih, tapi abis itu dia dapet treat koq.

T: Buat yang belum tau, Tintin itu kan dari komik ya materi awalnya… nah gimana sih proses pengerjaan film Tintin itu mulai dari bentuk komik sampai jadi film animasi 3D gitu?prosesnya panjang kali ya .
pertama pertama di bikin dulu story boardnya.. film ini kan gabungan dari 3 komik . jadi dibikin biar ceritanya nyambung.. terus abis itu di bikin previs (previsualization, versi contoh - Admin) ama layout nya dalam bentuk motion, jadi gampang di liatnya. terus characternya, environment , props nya di build di 3D, abis itu di animate.. terus di kasi lighting , fx and di compose.

prosesnya ga linier sih jadi banyak bulak baliknya juga.

T: Tokoh favorit dari komik Tintin? Kok bisa jadi favorit? 
Pastinya captain (Haddock) ya. abis dia paling lucu sih

T: Sebelum ngerjain Tintin, mbak Rini pernah ngerjain animasi apa lagi? Kalau ada link ke video-videonya, boleh dong dibagi-bagi.
Banyakan dulu kerjaanya bikin cinematic buat game. Ini misalnya:

T: Punya niat untuk balik ke Indonesia dan membangun dunia animasi disini gak? Kira-kira gimana prospeknya dunia animasi lokal nih menurut mbak Rini?
Sekarang masi belum tau sih rencana ke depannya gimana. Tapi rasanya masi pengen nimba ilmu dan pengalaman di company company di sini dan US . Kayaknya prospeknya bagus koq. Uda mulai berkembang, dan hayu di kembangkan . Jangan kalah sama negara negara laen

T: Kalau menurut mbak Rini, komik yang berbobot itu yang bagaimana sih?
it’s always about the story . Mau di film.. ato di komik . it’s all about story telling..

T: Kualitas utama (kepribadian) yang perlu dimiliki jika ingin jadi animator?
Jangan gampang menyerah dan mau kalah . it’s a tough industry to break into but it’s worth it if you really really like it. Sulit untuk masuk industri ini, tapi layak untuk diperjuangkan kalau memang suka.

Oke, kayaknya segitu dulu ya wawancaranya. Kalau ada pertanyaan atau mau ngobrol langsung dengan mbak Rini, silakan email dia di vilen13{at}gmail.com(ganti tanda {at} dengan tanda @ ).
 
Share on :
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
© Copyright BANGDEX NEWS 2012 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.