18 Mei 2011

Sejarah dan Perkembangan Tattoo

Tattoo
TATTO yang bahasa aslinya adalah Tahiti “tatu” yang mempunyai arti "tanda". Menurut para ahli sejarah  tatto art ini sudah muncul sejak 12.000 tahun SM. Pada jaman dalu  tattoos dilambangkan sebagai ritual bagi suku-suku kuno seperti Maori, Inca, Ainu, Polynesians, dll. Di Mesir, yaitu terdapat bukti sejarah  tattoos art pada pyramids, berupa  tattoo art tertua. Karena menurut sejarah, bangsa Mesir-lah yang jadi biang tumbuh suburnya  tatto experience di dunia. Bangsa Mesir kan dikenal sebagai bangsa yang terkenal kuat, so gara-gara ekspansi mereka terhadap bangsa-bangsa laen,  tattoos art ini juga ikut-ikutan menyebar luas, seperti ke daerah Yunani, Persia, dan Arab.

Apa alasan bagi suku-suku kuno di dunia membuat tatto? Bangsa Yunani kuno memakai tattoos sebagai tanda pengenal para anggota dari badan intelijen mereka, alias mata-mata perang pada saat itu. Di sini tatto art menunjukan pangkat dari si mata-mata tersebut. berbeda dengan bangsa Romawi, mereka memakai tattoo art sebagai tanda bahwa seseorang itu berasal dari golongan budak, dan tatto experience juga dirajahi ke setiap tubuh para tahanannya. Suku Maori di New Zealand membuat Tattoo di tattoos places berbentuk ukiran-ukiran spiral pada wajah dan pantat. Menurut mereka, ini adalah tanda bagi keturunan yang baik. Di Kepulauan Solomon, Tattoo ditorehkan di wajah perempuan sebagai ritus untuk menandai tahapan baru dalam kehidupan mereka. Hampir sama seperti di atas, orang-orang Suku Nuer di Sudan memakai Tattoo dari tattoos galery untuk menandai ritus inisiasi pada anak laki-laki. Orang-orang Indian melukis tubuh dan mengukir kulit mereka untuk menambah kecantikan atau menunjukkan status sosial tertentu.

AWALNYA, bahan untuk membuat Tattoo di tatto galery berasal dari arang tempurung yang dicampur dengan air tebu. Alat-alat di tatto places yang digunakan masih sangat tradisional. Seperti tangkai kayu, jarum dan pemukul dari batang. Orang-orang pedalaman masih menggunakan teknik manual dan dari bahan-bahan tradisional. Orang-orang Eskimo misalnya, memakai jarum yang terbuat dari tulang binatang. Di kuil-kuil Shaolin menggunakan gentong tembaga yang dipanaskan untuk mencetak gambar naga pada kulit tubih. Murid-murid Shaolin yang dianggap memenuhi syarat untuk mendapatkan simbol itu, dengan menempelkan kedua lengan mereka pada semacam cetakan gambar naga yang ada di kedua sisi gentong tembaga panas itu. Jauh berbeda dengan sekarang. Saat ini, terutama di kalangan masyarakat perkotaan, pembuatan Tattoo di tattoos places dilakukan dengan mesin elektrik. Mesin di tattoos galery ini ditemukan pada tahun 1891 di Inggris. Kemudian zat pewarna di tatto galery menggunakan tinta sintetis dari tatto places (tinta tattoo).
 
Tatto masih menjadi seni yang lari manis. Bahkan bagi banyak orang, Tatto dianggap sebagai ungkapan perasaan seseorang yang dituangkan dalam tubuh. Sehingga jangan heran jika muncul ungkapan "Tubuh bak kanvas" pada orang yang punya banyak Tatto pada tubuhnya.  Lalu apakah alat yang digunakan dengan sekarang sama? Tentu saja berbeda. Alat Tatto jaman dulu tentu saja lebih extreme dan lebih ngeri. ga percaya?

Alat Tatto Mesir Kuno (7000 tahun sebelum masehi)


Alat Tatto Thailand Kuno (Jarum Inside) 500 M
Alat Tatto suku Maori 100 M - sekarang


Alat Tatto polynesia 1000 M - sekarang


Japanese Tebori Needles (Masih digunakan)


 Edison's Electric Pen (Awal abad 19)


 O'Reilly's Rotary Two Coil Needle (Masa perang Dunia)


Advanced Rotary Needle (Tahun 70-an sampai tahun 90-an)
  

 Modern Electro-Magnet Machine (Masa Kini)


Share on :
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
© Copyright BANGDEX NEWS 2012 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.