Sewaktu saya jalan-jalan di sebuah toko buku, mata saya tergelitik oleh buku berjudul "Meluruskan Sejarah Majapahit" . Saya penasaran apalagi yang ditemukan tentang Kerajaan Majapahit? Dalam buku tersebut, penulis Irawan Djoko Nugroho, berlatar belakang pendidikan Sastra Jawa ini mencoba menghadirkan informasi sejarah secara faktual, dengan tujuan untuk meluruskan kembali berbagai kesalah pahaman yang terjadi tentang sejarah Majapahit. Ini karena menurut penulis data yang digunakan ( Negarakertagama, Pararaton, dan Hikayat Hang Tuah dan Babad Tanah Jawi) tidak bisa diurai mentah2. terutama Pararaton dan Babad Tanah Jawi yang penuh dengan perlambang. Yang tentunya harus ditafsirkan dahulu.
Dalam buku ini diurai fakta fakta dan penafsiran baru yang ditemukan menurut penulisnya, diantaranya :
1. Menghadirkan sejarah Majapahit dalam bentuk aslinya dari patung yang kecil, karena pertimbangan politik masa itu, dimana fungsi Nagarakrtagama diciptakan sebagai prasasti bukan pujasastra.
2. Daerah yang disatukan Majapahit meliputi Nusantara, Desantara, Dwipantara. Bahkan disebut Majapahit pernah menganeksasi sebuah wilayah di India.
3. Istana Majapahit yang dilukiskan Ma Huan bukan di ibukota Majapahit. Ma Huan dan Cheng Ho tidak diterima di ibukota Majapahit sebagaimana tokoh Raja Sunda. Dan Ceng Ho mampir di Majapahit pada masa keemasannya.
4. Ini yang paling bikin saya penasaran : Tokoh Gajah Mada Patih Majapahit ada dua, satu hidup hingga tahun 1284 S (1362 M) pada masa Hayam wuruk dan satunya hidup di masa Brawijaya V. Kedua Gajah Mada itu hidup dalam masa keemasan Majapahit. Dan Gajah Mada pada masa Brawijaya V lah yang mengucapkan Sumpah Palapa (!) Sumpah Palapa ditemui di Pararaton, dan merupakan gambaran dari pengarang Pararaton. Ada kerancuan antara Pararaton dengan Nagarakrtagama. Prapanca (Nagarakrtagama) yang hidup sejaman dengan Gajah Mada tidak pernah mencatat adanya Sumpah Palapa. Penyatuan Nusantara sebenarnya dilakukan Gajah Mada ke 2 yaitu yang hidup hingga raja Ranawijaya (Brawijaya V)
5. Majapahit tidak mengalami kemunduran, karena Raja Brawijaya V dicatat masih menguasai Nusantara hingga Demak sebelum jatuhnya Malaka oleh Portugis. Raden Patah naik tahta tanpa menyerbu Majapahit. Dia naik tahta karena ayahnya wafat, dan sebagai pewaris yang beragama Islam, raden Patah memindahkan pusat pemerintahan di Demak dan mengganti nama Majapahit menjadi Demak. Cerita yang ada sekarang ini karena manipulasi sejarah oleh pujangga Mataram.
6. Penulisan Babad Tanah Jawi diliputi oleh perlambang yang dibuat untuk meninggikan dan merendahkan status raja masa lalu. Sebelum diangkat sebagai data, perlambang harus diungkapkan lebih dahulu.
7. Raden Patah di Babad Tanah Jawa adalah Radin Bahar dari Keling di Hikayat Hang Tuah dan Ranawijaya di prasasti
8. Pendiskriditkan Radin Bahar sebagai Babah Patah dibuat pujangga Mataram untuk menaikkan status Senopati. Cerita Hang Tuah berbeda dengan Hikayat Banjar. Sejarah yang dicatat Hikayat Hang Tuah mengacu pada Majapahit Akhir
9. Setelah perang Jawa dengan Bali masa Susuhunan Agung Mataram, sejarah dihadirkan sesuai kepentingan penulis.
10. Bentuk Negara Majapahit: Federasi seperti negara Amerika Serikat sekarang di abad 20, Bentuk Pemerintahan: Aristokrasi, Sistem: Pemerintahan: Kepatihan.Kasultanan menarik system raja sebagai pemimpin masyarakat menjadi penguasa wilayah.
11. Panembahan dudu ratu nanging kuasane kaya ratu. Panembahan Senopati bukan Raja Jawa namun ‘shogun’ pertama di Jawa.
Dalam buku ini diurai fakta fakta dan penafsiran baru yang ditemukan menurut penulisnya, diantaranya :
1. Menghadirkan sejarah Majapahit dalam bentuk aslinya dari patung yang kecil, karena pertimbangan politik masa itu, dimana fungsi Nagarakrtagama diciptakan sebagai prasasti bukan pujasastra.
2. Daerah yang disatukan Majapahit meliputi Nusantara, Desantara, Dwipantara. Bahkan disebut Majapahit pernah menganeksasi sebuah wilayah di India.
3. Istana Majapahit yang dilukiskan Ma Huan bukan di ibukota Majapahit. Ma Huan dan Cheng Ho tidak diterima di ibukota Majapahit sebagaimana tokoh Raja Sunda. Dan Ceng Ho mampir di Majapahit pada masa keemasannya.
4. Ini yang paling bikin saya penasaran : Tokoh Gajah Mada Patih Majapahit ada dua, satu hidup hingga tahun 1284 S (1362 M) pada masa Hayam wuruk dan satunya hidup di masa Brawijaya V. Kedua Gajah Mada itu hidup dalam masa keemasan Majapahit. Dan Gajah Mada pada masa Brawijaya V lah yang mengucapkan Sumpah Palapa (!) Sumpah Palapa ditemui di Pararaton, dan merupakan gambaran dari pengarang Pararaton. Ada kerancuan antara Pararaton dengan Nagarakrtagama. Prapanca (Nagarakrtagama) yang hidup sejaman dengan Gajah Mada tidak pernah mencatat adanya Sumpah Palapa. Penyatuan Nusantara sebenarnya dilakukan Gajah Mada ke 2 yaitu yang hidup hingga raja Ranawijaya (Brawijaya V)
5. Majapahit tidak mengalami kemunduran, karena Raja Brawijaya V dicatat masih menguasai Nusantara hingga Demak sebelum jatuhnya Malaka oleh Portugis. Raden Patah naik tahta tanpa menyerbu Majapahit. Dia naik tahta karena ayahnya wafat, dan sebagai pewaris yang beragama Islam, raden Patah memindahkan pusat pemerintahan di Demak dan mengganti nama Majapahit menjadi Demak. Cerita yang ada sekarang ini karena manipulasi sejarah oleh pujangga Mataram.
6. Penulisan Babad Tanah Jawi diliputi oleh perlambang yang dibuat untuk meninggikan dan merendahkan status raja masa lalu. Sebelum diangkat sebagai data, perlambang harus diungkapkan lebih dahulu.
7. Raden Patah di Babad Tanah Jawa adalah Radin Bahar dari Keling di Hikayat Hang Tuah dan Ranawijaya di prasasti
8. Pendiskriditkan Radin Bahar sebagai Babah Patah dibuat pujangga Mataram untuk menaikkan status Senopati. Cerita Hang Tuah berbeda dengan Hikayat Banjar. Sejarah yang dicatat Hikayat Hang Tuah mengacu pada Majapahit Akhir
9. Setelah perang Jawa dengan Bali masa Susuhunan Agung Mataram, sejarah dihadirkan sesuai kepentingan penulis.
10. Bentuk Negara Majapahit: Federasi seperti negara Amerika Serikat sekarang di abad 20, Bentuk Pemerintahan: Aristokrasi, Sistem: Pemerintahan: Kepatihan.Kasultanan menarik system raja sebagai pemimpin masyarakat menjadi penguasa wilayah.
11. Panembahan dudu ratu nanging kuasane kaya ratu. Panembahan Senopati bukan Raja Jawa namun ‘shogun’ pertama di Jawa.
Posting ini bukan untuk mempromosikan Buku tersebut, sliahkan isi komentar bagi anda yang hendak berpendapat dan meluruskan kerancuan yang menurut anda ada dalam buku tersebut..
5 comments:
nyumbang biji nangka deh sbg tanda salut atas upaya-upaya nya memperkaya referensi sejarah... bletak!
silahkan juragan.....
salam kenal .....
http://majapahit1478.blogspot.com
Isi bukunya banyak kejanggalan Denmas ..., apa didukung dengan bukti-bukti, semacam prasasti begitu ?
Kapan-kapan main ke tempat aku sekalian follow aja
http://majapahit1478.blogspot.com
Posting Komentar
Silahkan komentar anda baik berupa saran atau cacian yang tetntunya bersifat membangun agar blog ini lebih berbobot dan bermanfaat